THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Add ur self in my guestbook... Okey

Kamis, 30 Agustus 2007

Lamunan kasih

..... dulu ketika sebuah rindu menebar kegelisahan yang sangat, dan ketika sebuah cinta yang datang berdulat atas sebuah indahnya nilai kebersamaan yang bernaung dalam bayangan angan. disana dulu aku beradu dengan kelamnya impian yang penuh sesak dengan himpitan rasa yang membuat semua pertentanganku mengaduh. sampai kebutaan atas nama masa depan yang datang mencoba melambaikan tangan untuk mengikat yang tak harus beralasan, dan sampainya kemudian sirna dalam luapan waktu yang menjelma sebagai hakim agung yang telah memutuskan jalan kenangan yang telah mendekap erat.

.....mungkin apa yang harus aku fikirkan bukanlah apa yang harus aku lakukan, tapi apa yang ada dalam diri dan hatiku kini telah meramuku dalam amuk rasa yang menindihku dalam alunan permata kasih yang menghiasku dalam segala waktu dan hariku. bukan lagi sayap-sayap patah yang harus kukepakkan dalam bentangan langit yang membiru luas mangalun badai amarah dunia, tapi seberapa jauh aku memandang akan sebuah impian yang membawaku dalam percikan air telaga dimana dia akan memandikanku dalam segar belai lembutnya dan indahnya hiasan cipta rasa yang telah tumbuh dalam hati atas segala kerinduan yang selalu terjaga dalam rajutan waktu.

Dongeng kerinduan3

Disana banyak sekali memang menghampar rerumputan dalam kilauan cahaya mentari yang menyinarinya bagai sebuah saripati mimpi. memangbanyak sekali ruang waktu yang akan memberikankenangan lain yang mungkin akan lebih menantang agar ilalang2 itu tak lagi congkak karena masih saja dapat melawan hembusan angin kencang yang mangangkang. ya. semua itu hanya permainan bagi siapa aja yang mungkin juga sangat mudah dengan garis tannya yang bergaris emasmampu bersandar dalam lambaian datanglah hai awan yang membawakan hujan yang akan menghilangkan haus dibibir dan tenggorokan.

Hari ini, malam ini dan diwaktu ini aku berfikir, aku melamun dalam lingkaran kerling mata kekasihku yang sangat indah. "bagaimana aku kan membawamu terbang menyeberangi lautan atau melewati jurang impian yang menghadang, kaki dan langkah yang telah sedikit jauh ?"

Hari ini, malam ini dan diwaktu ini aku berkaca dalam sebuah kaca buta, yang memberiku gambar wajahku. "apa ku jual saja wajah ini?" hah......

Beberapa jaman kemarin, seorang pujangga dunia berkata: "seorang penyair adalah orang yang punya jiwa dan hati yang paling tinggi. tapi janganlah engkau jadi penyair, karena seorang penyair selalu dalam dekapan keresahan dan kegelisahan hati dalam kedudukan kedamaian yang terhibur dalam peluh". tapi bagaimana kalau aku terlanjur luruh dengan hati sang penyair, yang setiap kenangan telah membawaku dalam keresahan dan kegelisahan hatiku yang sangat karena kerinduanku pada kekasihku. aku juga telah terbawa dalam kedukaan kedamaian yang terhibur dalam peluh.

Mungkin paling menyenangkan adalah menjadi penghibur di jaman romawi dulu yang kan selalu mambawakan kegembiraan. tapi apa mungkin kegembiraan itu terbalut oleh kedukaan dan keresahan yang jauh lebih dalam? aku ingin seperti mereka. hadir dengan dongeng dan pergi meninggalkan dongeng.

"Bagaimana kalu aku jual saja syair2 ku yang telah membuatku luruh dalam dekapan kerinduan yang merejamku?" hah....

Hari ini, malam ini dan diwaktu ini aku masih dalam pertanyaan lamunanku. "bagaimana aku kan membawamu terbang menyeberangi lautan atau melewati jurang impian yang menghadang, kaki dan langkah yang telah sedikit jauh ?". Tapi aku masih terlanlu rindu pada engkau kekasihku untuk berfikir semua itu, dan aku masih terikat erat oleh dekapan kerinduan yang telah kau ikatkan padaku kuat.

Rabu, 29 Agustus 2007

Dongeng kerinduan2

Dan bagaimana aku mau pergi, kalau saja aku bisa melepas tali yang mengikat bumu dan menggantung langit. tapi mungkin Tuhan masih memberiku sedonggak batu pecah untuk menggores telaga yang telah berlumur tanah, ya mungkin sekedar memberiku kesempatan untuk menikmati air segarnya, atau mungkin masih menjalankan pemainan dalang-Nya untuk membuatku lebih mengerti apa yang disebut "hati", apa yang disebut "mimpi", dan apa yang dikatakan ibuku dikala beliau kehilangan aku, ibu telah membawa aku dalam dekapan perutnya berbulan-bulan, dan dalam gendongan asuhanya yang telah memberikuair susu untuk nyawaku. mungkin juga biar aku mengerti betapa dunia ini memberi sejuta duri yang akan melukai kulit dan nadi-nadiku, atau mungkin dia akan memberiku arti betapa nanti bertabur keindahan rumpai mawar dan indahnya gemericik air telaga yang ada dibalik tirai-tirai yang menghalangi mata hatiku. dan aku pasti tak akan mampu untuk sampai pada pertemuan dengan jawabku.

Hari ini, malam ini, dan diwaktu ini. aka masih dalam dekapan rasa yang membuatku merasa sangat rapuh. hatiku sangat lemah, dan tak berdaya dalam guratan2 tinta kisah yang masih menghiasi kenangan2 walam waktuku. aku sangat haus oleh elusan kerinduan yang akan membawaku pada lantai2 taman bunga, yang akan memberiku setetes madu dari kumbang2 yang akan menghantarkanku pada kisah dongeng yang sangat indah, kisah dongeng cinta yang takkan hilang oleh bergantinya jaman, apalagi hanya bergantinya siang dan malam.

Dongeng kerinduan1

Hari ini, malam ini dan diwaktu ini sayup lagu bersyair indah telah mambawaku dalam ingatan yang sangat dalam. dan mungkin masih seperti malam-malamku yang berlalu dengan tipu daya bayang yang slalu membuatku tak mampu untuk lari dari jeritan hati dalam kegelisahan nurani yang sedang menanti.

Hari ini, malam ini, dan diwaktu ini masih dengan lagu sayup berayun-ayun, aku menyebut namamu, aku masih menarik nafask dengan panjang untuk sekedar melegakan sesakku yang terikat oleh senyum dalam bayangmu.aku ingin sekali berteriak dengan bersama menyebut namamu. agar kau dengar... agar kau datang... dan agar kau sentuh hatiku ini, biar damai dengan segala rumpai yang indah menyelimuti hari dan malamku yang sedang bersamaku.

Hari ini, malam ini, dan diwaktu ini, kenapa kerinduan ini masih selalu ingin memeras hati dan jantungku. aku kalut dalam kerinduan yang menghantam dan memelukku kemudian. kenapa juga aku tak lari saja menatap indahnya rembulan? tapi rasanya masih terlalu indah mengingatmu daripada harus pergi melangkah menikmati indahnya rembulan diantara gelapnya malam dan gemerlapnya cahaya bintang yang menyelimuti dan menebarkan kedamaian dalam malam sunyi

dan kalau mungkin sekarang aku pergi melangkah dan menemani rembulan itu, dan aku berteriak keras sekali! ya, kalu aku yakin teman malamku itu mendengar nama dari bibirku yang telah luruh dalam untaian kembang mawar bernias kenanga. ya, akupun berharapdia mendengar degup jantungku dan lirih rintihan hati yang sedang tersayat oleh tajamnya pisau kerinduan.ku berharap, rembulanku akan menyampaikan padamu tentang lukisan hatiku yang hampir membuat malamku berpeluh........


me n meem