Hari ini, malam ini dan diwaktu ini sayup lagu bersyair indah telah mambawaku dalam ingatan yang sangat dalam. dan mungkin masih seperti malam-malamku yang berlalu dengan tipu daya bayang yang slalu membuatku tak mampu untuk lari dari jeritan hati dalam kegelisahan nurani yang sedang menanti.
Hari ini, malam ini, dan diwaktu ini masih dengan lagu sayup berayun-ayun, aku menyebut namamu, aku masih menarik nafask dengan panjang untuk sekedar melegakan sesakku yang terikat oleh senyum dalam bayangmu.aku ingin sekali berteriak dengan bersama menyebut namamu. agar kau dengar... agar kau datang... dan agar kau sentuh hatiku ini, biar damai dengan segala rumpai yang indah menyelimuti hari dan malamku yang sedang bersamaku.
Hari ini, malam ini, dan diwaktu ini, kenapa kerinduan ini masih selalu ingin memeras hati dan jantungku. aku kalut dalam kerinduan yang menghantam dan memelukku kemudian. kenapa juga aku tak lari saja menatap indahnya rembulan? tapi rasanya masih terlalu indah mengingatmu daripada harus pergi melangkah menikmati indahnya rembulan diantara gelapnya malam dan gemerlapnya cahaya bintang yang menyelimuti dan menebarkan kedamaian dalam malam sunyi
dan kalau mungkin sekarang aku pergi melangkah dan menemani rembulan itu, dan aku berteriak keras sekali! ya, kalu aku yakin teman malamku itu mendengar nama dari bibirku yang telah luruh dalam untaian kembang mawar bernias kenanga. ya, akupun berharapdia mendengar degup jantungku dan lirih rintihan hati yang sedang tersayat oleh tajamnya pisau kerinduan.ku berharap, rembulanku akan menyampaikan padamu tentang lukisan hatiku yang hampir membuat malamku berpeluh........
Rabu, 29 Agustus 2007
Dongeng kerinduan1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Wah mba, diam-diam dirimu berbakat jadi novelis cum sastrawan ya...:)
Heheheheh... apa itu novelis cum sastrawan? ajEng ga paham.
Posting Komentar